LAPORAN
INKULASI BAKTERI
ELFIAN PERMANA
BAB I
PEMBAHASAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan
manusia tidak lepas dari yang nama microorganisme terutama bakteri Bakteri yang
merupakan mikroba prokariotik uniselular, termasuk class Schizomycetes,
berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan sel. Cara hidup bakteri ada
yang dapat hidup bebas, parasitic, saprofitik, pathogen pada manusia, hewan dan
tumbuhnan. Habitatnya tersebar luas di alam, dalam tanah, atmosfer ( sampai 10
km di atas bumi ), di dalam lumpur dan di laut.
Berdasarkan klasifikasi artifisial
yang dimuat dalam buku “Bergey’s manual of determinative bacteriology” tahun
1974, bakteri diklasifikasikan berdasarkan deskripsi sifat morfologi dan
fisiologi. Menurut Bergey’s manual, bakteri dibagi menjadi 1 kelompok (grup),
dengan Cyanobacteria pada grup 20. Pembagian ini berdasarkan bentuk, sifat
gram, kebutuhan oksigen, dan apabila tidak dapat dibedakan menurut ketiganya
maka dimasukkan ke dalam kelompok khusus.
Media adalah suatu bahan
atau susunan bahan yang terdiri dari nutrisi atau zat-zat makanan yang
digunakan untuk menumbuhkan mikroba (bakteri). Media pertumbuhan atau pembiakan
diperlukan untuk mempelajari sifat bakteri untuk dapat mengadakan identifikasi,
determinasi, atau diferensiasi jenis-jenis yang ditemukan.
Medium pembiakan yang digunakan
untuk mengembangbiakkan bakteri di laboratorium dapat dibedakan menjadi tiga
yaitu; medium pembiakan dasar, medium pembiakan penyubur, medium pembiakan
selektif, dan cara mendapatkan biakan murni.
Di alam Mikroba atau
bakteri lebih sering ditemukan dalam bentuk koloni dan bersama-sama dengan
mikroba yang lain. Oleh karena itu, dalam mempelajarinya, bakteri harus diambil
dari alam lalu diisolasikan dalam suatu biakan murni. Biakan murni adalah
biakan yang hanya berisi 1 jenis bakteri.
Dalam pengisolasian
bakteri ada beberapa macam cara yaitu; cara pengenceran, cara penuangan, cara
penggesekan atau penggoresan, cara penyebaran, cara pengucilan 1 sel, dan cara
inokulasi pada hewan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum yang dilakukan yaitu untuk
membuat media pertumbuhan dan melihat morfologi serta sifat bakteri dengan
jalan isolasi bakteri pewarnaan gram dan
dapat membedakan gram positif dan gram negatif.
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bakteri
Bakteri (dari
kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok organisme yang tidak
memiliki membran inti sel.Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan
berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam
kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab
infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat
dibidang pangan, pengobatan, dan industri.Struktur sel bakteri relatif
sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti
mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel
prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks.
Bakteri dapat
ditemukan di hampir semua tempat: di tanah, air, udara, dalam simbiosis dengan
organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen), bahkan dalam tubuh
manusia. Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 Ī¼m, tetapi ada bakteri tertentu
yang dapat berdiameter hingga 700 Ī¼m, yaitu Thiomargarita. Mereka umumnya
memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan
pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan). Beberapa jenis bakteri bersifat motil
(mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel.
2.1.1 Gram Positif
Gram-positif
adalah bakteri yang mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses
pewarnaan Gram sehingga akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop. Disisi
lain, bakteri gram-negatif akan berwarna merah atau merah muda. Perbedaan
keduanya didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel yang berbeda dan dapat dinyatakan
oleh prosedur pewarnaan Gram. Prosedur ini ditemukan pada tahun 1884 oleh
ilmuwan Denmark bernama Christian Gram dan merupakan prosedur penting dalam
klasifikasi bakteri. Bakteri gram positif seperti Staphylococcus aureus
(bakteri patogen yang umum pada manusia) hanya mempunyai membran plasma tunggal
yang dikelilingi dinding sel tebal berupa peptidoglikan. Sekitar 90 persen dari
dinding sel tersebut tersusun atas peptidoglikan sedangkan sisanya berupa
molekul lain bernama asam teikhoat. Di sisi lain, bakteri gram negatif (seperti
E. coli) memiliki sistem membran ganda di mana membran pasmanya diselimuti oleh
membran luar permeabel. Bakteri ini mempunyai dinding sel tebal berupa
peptidoglikan, yang terletak di antara membran dalam dan membrane luarnya
.
2.1.1 Gram negatif
Bakteri
gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna kristal violet
sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna merah bila diamati dengan
mikroskop. Disisi lain, bakteri gram-positif akan berwarna ungu. Perbedaan
keduanya didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel yang berbeda dan dapat
dinyatakan oleh prosedur pewarnaan Gram. Prosedur ini ditemukan pada tahun 1884
oleh ilmuwan Denmark bernama Christian Gram dan merupakan prosedur penting
dalam klasifikasi bakteri. Bakteri gram positif seperti Staphylococcus aureus
(bakteri patogen yang umum pada manusia) hanya mempunyai membran plasma tunggal
yang dikelilingi dinding sel tebal berupa peptidoglikan. Sekitar 90% dari
dinding sel tersebut tersusun atas peptidoglikan sedangkan sisanya berupa
molekul lain bernama asam teikhoat. Di sisi lain, bakteri gram negatif (seperti
E. coli) memiliki sistem membran ganda di mana membran pasmanya diselimuti oleh
membran luar permeabel. Bakteri ini mempunyai dinding sel tebal berupa
peptidoglikan, yang terletak di antara membran dalam dan membran luarnya. Banyak
spesies bakteri gram-negatif yang bersifat patogen, yang berarti mereka
berbahaya bagi organisme inang.[4]Sifat patogen ini umumnya berkaitan dengan
komponen tertentu pada dinding sel gram-negatif, terutama lapisan
lipopolisakarida (dikenal juga dengan LPS atau endotoksin)
2.2 Autoklaf
Autoklaf adalah
alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda
menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs) selama kurang lebih
15 menit.Penurunan tekanan pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk membunuh
mikroorganisme, melainkan meningkatkan suhu dalam autoklaf[1]. Suhu yang tinggi
inilah yang akan membunuh microorganisme. Autoklaf terutama ditujukan untuk
membunuh endospora, yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini
tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Pada spesies yang sama,
endospora dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang dapat membunuh sel
vegetatif bakteri tersebut. Endospora dapat dibunuh pada suhu 100 °C, yang
merupakan titik didih air pada tekanan atmosfer normal. Pada suhu 121 °C,
endospora dapat dibunuh dalam waktu 4-5 menit, dimana sel vegetatif bakteri
dapat dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik pada suhu 65 °C.
Perhitungan waktu sterilisasi
autoklaf dimulai ketika suhu di dalam autoklaf mencapai 121 °C[3]. Jika objek
yang disterilisasi cukup tebal atau banyak, transfer panas pada bagian dalam
autoklaf akan melambat, sehingga terjadi perpanjangan waktu pemanasan total
untuk memastikan bahwa semua objek bersuhu 121 °C untuk waktu 10-15 menit[1].
Perpanjangan waktu juga dibutuhkan ketika cairan dalam volume besar akan
diautoklaf karena volume yang besar membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
mencapai suhu sterilisasi[1]. Performa autoklaf diuji dengan indicator biologi,
contohnya Bacillus stearothermophilus.
2.3 Mikropipet
Mikropipet
(micropipet) adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan cairan dalam
jumlah kecil secara akurat. Penggunaan pipet gelas seperti pipet ukur dan pipet
gondok tidak mempunyai akurasi yang tinggi untuk volume kurang dari 1 ml.
Sehingga pada pemindahan cairan dengan volume kecil kurang dari 1000
microliter, orang cenderung menggunakan mikropipet, biasa juga disebut dengan
pipet otomatis. Pipet otomatis ini mempunyai akuraritas dan presisi yang lebih
baik dari pada pipet gelas. Disamping itu setiap pipet dapat diset berapapun
volumenya selama dalam range volume pipet. Ada beberapa macam merek mikropipet
yang beredar dipasaran seperti Gilson, Pipetman, dll.
Meskipun
produk mikropipet telah dirancang akurat dan presisi oleh pabriknya, alat
tersebut tetap harus dikalibrasi jika digunakan untuk laboratorium yang
terakreditasi.
Ada beberapa macam mikropipet yang biasa
dipakai di laboratorium, seperti misalnya merk Gilson ada tertulis P20, P200
dan P1000 pada kepala pipet.
Macam-macam
ukuran mikropipet
P20 dimaksudkan untuk memipet larutan pada
volume antara 2 - 20 ul
P200 untuk memipet larutan pada volume antara
20 – 200 ul
P1000
untuk memipet larutan pada volume antara 100 – 1000 ul
Bagian-bagian
mikropipet
Bagian-bagian
dari mikropipet terdiri dari Automatic Pipettor dan Pipette tips. Automatic
Pipettor berfungsi untuk memompa cairan yang akan dipindahkan dengan volume
yang telah diset, sedang Pipette tips merupakan pasangan mikropipet yang
berfungsi untuk menampung cairan yang dipompa.
Pengoperasian
Mikropipet
Ada beberapa tahapan untuk mengoperasikan
mikropipet secara benar yang antara lain :
Set volume
1.
Pasang
tip disposable
2.
Tekan
penyedot sampai pembatas pertama
3.
Masukkan
tip ke sampel
4.
Ambil
sampel
5.
Tahan
6.
Tarik
tip
7.
Keluarkan
sampel
8.
Tarik
pipet
9.
Lepaskan
tekanan penyedot
10. Lepaskan tip
III METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Pelaksanaan
praktikum tentang Inkulturasi bakteri
pada hari Senin dan selasa tanggal 2-3 Mei 2013 jam 09.00 – 12.00 di
Laboratorium Departemen perikanan, PPPPTK Pertanian Cianjur, Jawa Barat
Indonesia.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
1)
Autoklaf
2)
Mikropipet
3)
Mikroskop
4)
Loop
5)
Kaca objek
6)
Jarum inokulasi
7)
Mikroskop
3.2.2 Bahan
1)
Biakan bakteri
2)
Tissue
3)
Aquades steril
4)
Perwarna dasar Kristal violet
5)
Larutan pengikat warna dasar : larutan iodine
6)
Larutan pencuci warna dasar : alcohol 70 %
7)
Pewarna pebanding : larutan safranin
8)
Biakan murni bakteri
3.3 Langkah Kerja
3.3.1 Pengsterilan alat
1.
Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu
banyaknya air dengan autoklaf. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka
dapat ditambah air sampai batas tersebut. gunakan air hasil destilasi, untuk
menghindari terbentuk kerak dan karat.
2.
Masukan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi
botol beretutup ulir, maka tutup harus dikendorkan.
3.
Tutupautoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut
pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman
jangan di kencangkan terlebih dahulu.
4.
Nyalahkan autoklaf, di atur timer dengan waktu
minimal 15 menit pada suhu 121oC
5.
Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya
memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian
klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan
waktu 15’ dimulai sejk tekanan mencapai 2 atm.
6.
Jika alarm tanda sesuai bunyi, maka tunggu
tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara dilingkungan
(jaarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman
dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.
3.3.2 Mikropipet
1.
Sebelum digunakan thumb knop sebainya ditekan
berkali-kali untuk memastikan lancarnya mikropipet
2.
Masukan tip bersih ke dalam nozzie / ujung
mikropipet
3.
Tekan thumb knob sampai hambatan pertama / first
stop, jangan diletakan lebih ke dalam lagi.
4.
Masukan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.
5.
Tahan pipet dalam osisi vertical kemudian
lepaskan tekanan tekanan dari thumb knop maka cairan akan masuk ke tip.
6.
Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang
diinginkan.
7.
Tekan thumb knob sampai hambatan kedua / second
stop atau tekan semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung
tip.
8.
Jika ingin melepas tip putar thumb knop searah
jarum jam dan tekan maka tip akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau
menggunakan alat tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar.
3.3.3 Metode penanaman dengan goresan sinambung
1.
Sentuhkan inoculum loop pada koloni dan gores
secara kontinyu sampai seteengah permukaan agar
2.
Jangan pijarkan loop, lalu putar cawan 180oC
lanjutkan goresan sampai habis
3.
Goresan sinambung umumnya digunakan untuk
mendapaatkan koloni tunggal, melainkan untuk peremajaan ke cawan atau medium
baru
3.3.4 Metode penanaman goresan T
1.
Bagi cawan menjadi 3 bagian menggunakan spidol
marker
2.
Inokulasi daerah 1 dengan streak zig zag
3.
Panaskan jarum inoulan dan tunggu dingin,
kemudian lanjutkan streak zig zag
Pada daerah 2 (steak
pada gambar)
4.
Cawan di putar untuk memperoleh goresan yang
sempurna
5.
Lakukan hal yang sama pada daerah 3
3.3.5 Metode goresan kuadran
1.
Bagi cawan menjadi 4 kuadran menggunakan spidol
marker
2.
Inokulasi daerah 1 streak zig zag
3.
Panaskan jarum inokulan dan tunggu dingin
4.
Goresan selanjutnya dipotongkan atau disilangkan
dari goresan pertama sehingga jumlah semakin sedikit dan akhirnya terpisah
pisah menjadi koloni tunggal
5.
Cawan di putar untuk memperoleh goresan yang
sempurna
6.
Lakukan hal yang sama pada daerah 3 dan 4
3.3.6 Mengamati hasil biakan bakteri yang sudah
diinkubasi, meliputi
1.
Ukuran ; pinpoint/puctiform (titik)
2.
Bentuk koloni
3.
Elevasi koloni
4.
Permukaan koloni
5.
Margins
3.3.7
Penentuan Gram bakteri menalaui teknik pewarnaan
3.3.7.1
Pembuatan Biakan Fiksasi
A.
Cair :
1.
Subpensi sel sebanyak satu atau dua mata jarum
inokulasi diletakan pada kaca objek
2.
Lalu hapuskan pada kacaa objek selebar 4-5 cm
3.
Biarkan mongering di udara atau panas kena api
kecil dengan jarak 25 cm.
B.
Padat
1.
Sediakan kaca benda yang bersih, lalu lewatkan
diatas nyala api Bunsen
2.
Teteskan setetes aquades steril diatas kaca
tersebut
3.
Secara aseptic, ambillah inoculum bakteri yang
akan diperiksa, lalu letakan diatas tetesan aquades, kemudian ratakaan
perlahan-lahan.
4.
Ambil kaca benda yang tegak sehingga apusan menjadi
tipis dan merata
5.
Biarkan kering
6.
Fiksasi dengan cara melewatkan apusan tersebut
di atas nyalaa api dengan cepat
3.3.7.2
Pewarnaan
1. letakan
apusan di atas kawat penyangga yang berada di atas mangkuk perwarna. Lalu
teteskan larutan Kristal violet pada apusan dan biarkan selama 30 - 60 detik.
2. cuci warna dasar dengan air
mengalir, keringkan
3. teteskan
larutan iodine dengan air mengalir, keringkan
4. cuci
larutan iodine dengan air mengalir, keringkan.
5. rendam
atau basuh dengan 70 % alcohol selama 15 detik.
6. teteskan
larutan safranin, biaarkan selama 30 – 60 detik.
7. cuci
dengan air mengalir, lalu keringkan.
8. amat
dengan mikroskop.
9. gambar
bentuk morfologinya!
3.3.8. Penentuan bakteri dengan KOH 3 %
1.
Teteskan larutan KOH 3 % ke gelas objek yang
telah disediakan
2.
Setelah sudah di teteskan masukan sample bakteri
ke gelas objek
3.
Ratakan smple tersebut
4.
Liat apakan larutan KOH nya tersebut berlendir
atu tidak
5.
Jika berlendir gram negative jika tidak gram
positif
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
No
|
Sample
|
Form
|
Elevation
|
margin
|
KOH
3 %
|
1
|
Hati
|
Circular
|
Raised
|
Entire
|
Berlendir
|
2
|
Air
I
|
Circular
|
Covex
|
Lobate
|
Berlendir
|
3
|
Air
II
|
Circular
|
Crateriform
|
Undulate
|
Berlendir
|
4
|
Limpa
|
Circular
|
Raised
|
Filiform
|
Berlendir
|
5
|
Ginjal
|
Circular
|
Raised
|
Undulate
|
Berlendir
|
6
|
Darah
|
Circular
|
crateriform
|
Undulate
|
Berlendir
|
4.2 Pembahasan
Setiap
makluk hidup terdapat bakteri tidak terkecuali ikan. Bakteri yang gram negative
akan berwarna merah dan yang gram negative akan berwarna violet. Pada tahap
pertama NA merupakan media pengaya yang dapat memperbanyak bakteri, baik yang
ada dalam specimen maupun koloni-koloni bakteri. Jadi media sangat baik untuk
mengidentifikasi bakteri apa yang ditanam pada media, karena media ini tidak
menghambat pertumbuhan bakteri jenis apapun yang ada pada media.
penanaman dan isolasi bakteri yang diambil dari sampel yang tidak diketahui
jenis bakteri apa. Pada saat penanaman dilakukan dengan metode goresan
langsung. Goresan pertama dirapat-rapatkan atau ditebalkan baru kemudian
dijarang-jarangkan atau dibuat zig-zag seperti. Ini dilakukan untuk menghindari
agar koloni bakteri yang satu dengan yang lainnya tidak saling menumpuk.
Isolasi bakteri berT atau spiral dalam tujuan untuk memudahkan dalam
mempelajari morfologi, sifat dan kemampuan biokimiawinya.
Koloni yang tumbuh menunjukkan
cirri-ciri yaitu; putih, bulat, sedang- besar, cembung. Kemudian dilakukan
pewarnaan gram untuk menentukan morfologi dan sifat dari bakteri yang di ambil
dari koloni bakteri pada media NA. Dan setelah diidentifikasi dengan pewarnaan
gram, ditemukan bakteri gram negative berwarna merah. From lebih banyak
circular berbentuk seperti bulat. Dikarenakan semua gram negative pada saat
pelarutan KOH 3 % bakteri berlendir bertanda bahwa gram negative.
V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Media
agar merupakan media yang mudah untuk pembiakan bakteri. Dengan mestrake
bakteri dapat terlihat pembiakan bakteri dan gram positif akan berwarna violet
sama seperti warna dasar sedangkan gram negtif akan berwarna merah . pada saat
pemberian KOH 3 % bakteri akan berlendir pada saat di aduk dengan KOH. Pewarnaan
gram dlakukan untuk menentukan morfologi dan sifat dari bakteri yang di ambil
dari koloni bakteri.
5.2 Saran
Dalam
hal dunia aquakultur bakteri ada yang baik maupun yang jahat. Dalam hal itu
bakteri yang baik sebaikannya dikembangkan lebih lanjut agar membantu dalam
prosesbudidaya perikanan.
DAFTAR PUSTAKA
gurungeblog.wordpress.com/2008/11/17/bakteri-ciri-ciri-struktur-perkembangbiakan-bentuk-dan-manfaatnya/
infonesiia.wordpress.com/patogen-tumbuhan-2/bakteri/
id.m.wikipedia.org/wiki/Gram-negatif
id.m.wikipedia.org/wiki/Gram-positif
id.m.wikipedia.org/wiki/Autoklaf